Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Pendidikan Karakter Nadiem, Pakar UPI: Ada Sejak 1975, tapi

image-gnews
Nadiem Makarim dalam rapat dengan pejabat di Kemendikbud, 5 November 2019. (kemdikbud.go.id)
Nadiem Makarim dalam rapat dengan pejabat di Kemendikbud, 5 November 2019. (kemdikbud.go.id)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar pendidikan Ace Suryadi menyoroti lima kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, terutama soal pendidikan karakter dan Pancasila, serta risiko mengembangkan pendidikan dasar ke swasta terkait jargon sekolah gratis oleh pemerintah.

Guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung itu, mengatakan pendidikan karakter dan pengamalan Pancasila harus mulai serius dilakukan karena itu bukan barang baru. 

Sejak 1975 pendidikan karakter belum diketahui berhasil atau tidak karena tak kunjung dievaluasiPada kurikulum sebelumnya hanya tercantum sebagai mata pelajaran di sekolah. “Itu tidak akan berhasil. Menteri dan jajarannya penting memikirkan bagaimana pendekatan proses  pembelajaran yang paling pas dan memberikan pelatihan yang cukup bagi guru,” katanya di Bandung, Rabu, 20 November 2019.

Dia mengusulkan agar pemerintah membuat program pembentukan karakter di sekolah yang berisi pengamalan Pancasila. Menurutnya perlu dibuat program yang sistematis dan sengaja diciptakan suasana sekolah yang kondusif untuk terbentuknya karakter. Caranya bisa berupa peraturan sekolah, perlombaan, penyaluran bakat dan minat, atau mengapresiasi seni. “Banyak kegiatan positif di sekolah yang harus diprogramkan agar anak-anak terlibat sehingga terbentuklah nilai-nilai karakter.”

Pendidikan karakter menurut Ace sebetulnya ada di semua mata pelajaran melalui pembelajaran tematik yang sudah dikenal dalam Kurikulum 2016 dan 2013. Tapi karena guru-gurunya tidak dilatih, mereka kembali ke cara yang biasa mereka lakukan sebelumnya.

Ace juga menyoroti rencana pemerintah menata ulang perundang-undangan sampai perangkatnya. Ace mencontohkan Undang-undang No. 20 tahun 2003. Ada sebagian aturannya yang tidak harmonis dengan UUD 1945 seperti pada pasal 31 ayat 2. Setiap WNI wajib pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. “Tapi dalam Undang-undang masih ada biaya yang ditanggung renteng antara pemerintah dan masyarakat sampai SMA,” katanya.

Aturan itu harus dijabarkan dan dijelaskan benar definisi tentang kewajiban pemerintah membiayai pendidikan dasar. Pendidikan dasar menurut Ace seharusnya bebas biaya untuk semua. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dinilainya masih tanggung.

Unit pembiayaan BOS dinilainya sangat kecil ketimbang dana pendidikan yang benar-benar dibutuhkan siswa. Biaya per siswa pun perlu ditingkatkan besarannya karena harga-harga berubah. Kondisinya sekarang menurut Ace tidak ada sekolah yang benar-benar gratis atau tidak ada pembayaran langsung ke sekolah.

Dia juga mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dengan swastanisasi pendidikaterutama di pendidikan dasar. Sebaiknya pendidikan anak usia dini sampai kelas XII menjadi tanggung jawab pemerintah supaya terwujud layanan pendidikan yang adil. Kini ada ketimpangan antara sekolah negeri dan swasta, atau antara sekolah siswa miskin dan kaya. Di sekolah swasta banyak orang tua yang sanggup membayar biaya jutaan rupiah sehingga pendidikan bisa bagus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi kalangan siswa miskin di desa dan kota, mereka tidak mungkin bersekolah di tempat seperti itu. “Jadi pendidikan di kita itu sangat memberikan pendidikan yang bermutu kepada orang kaya dan memberikan pendidikan yang tidak bermutu kepada orang miskin. Itu ketidakadilan yang mencolok.”

Pemerintah kata Ace harus lebih banyak memberikan bantuan dana kepada sekolah-sekolah miskin. Asas pemerataan dana BOS ke semua sekolah memunculkan ketidakadilan. Kebutuhan orang miskin tentunya lebih banyak. “Agak berisiko kalau menambah pendidikan dasar kepada swasta, yang sudah ada perlu diatur kembali,” katanya. Tujuannya agar siswa mendapat pelayanan yang merata dan adil.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Ade Erlangga sebelumnya mengungkapkan lima kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. Kebijakan itu memprioritaskan pendidikan karakter dan pengamalan Pancasila, memotong semua regulasi yang menghambat terobosan dan peningkatan investasi.

Ketiga, kebijakan pemerintah harus kondusif untuk menggerakkan sektor swasta agar meningkatkan investasi di sektor pendidikan. Kemudian semua kegiatan pemerintah berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dengan mengutamakan pendekatan pendidikan dan pelatihan vokasi yang baru dan inovatif.

Selain itu memperkuat teknologi sebagai alat pemerataan pendidikan baik daerah terpencil maupun kota besar untuk mendapatkan kesempatan dan dukungan yang sama untuk pembelajaran. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

1 hari lalu

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kanan) menyapa tenaga pendidik di SD Inpres 109 Kota Sorong, Papua Barat, Kamis, 11 Februari 2021. Masih dalam kunjungan kerjanya, Mendikbud melakukan tatap muka dengan 15 Calon Guru Penggerak (CGP) dan melakukan sosialisasi terkait program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) bagi tenaga pendidik bukan PNS. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?


Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

2 hari lalu

Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama istri Franka Franklin Makarim dalam puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional 2024 di Indonesia Arena, Kawasan GBK Senayan Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Youtube Kemendikbud RI.
Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.


Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

2 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri agenda perilisan Peraturan Mendikbudristek tentang Kurikulum pada Jenjang PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, di Gedung Kemdikbud, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.


Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

2 hari lalu

Suasana 8000 peserta yang terdiri dari siswa semua jenjang, mahasiswa, guru, dan dosen dalam Puncak Perayaan Hardiknas 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek di Indonesia Arena, Kawasan GBK Senayan Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.


Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

2 hari lalu

Siswa menerbangkan balon yang berisi harapan di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 2 Mei 2024. Kegiatan tersebut dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2024 dengan tema Lanjutkan Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.


Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

2 hari lalu

Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 2 Mei 2023. Peringatan Hardiknas 2023 tersebut bertema
Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.


Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian

2 hari lalu

Sejumlah penari menari di gerbang utama kampus di festival Isola Menari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 2 Desember 2015. Festival tari ini merupakan salah satu program seni unggulan dimana kegiatan ini melibatkan peserta dan massa dalam jumlah yang banyak. TEMPO/Prima Mulia
Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian

Peserta UTBK yang paling banyak mangkir, yaitu di lokasi ujian Kampus Bumi Siliwangi UPI Bandung.


Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

3 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.


Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

3 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.


Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

3 hari lalu

Kampus Unair. Istimewa
Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.